Jumat, 23 Agustus 2013
Indismart Multimedia Pembelajaran
Buat teman-teman yang ingin multimedia pembelajaran dapat diakses disini
Senin, 19 Agustus 2013
Media Pembelajaran
Berikut merupakan kumpulan animasi flash, silahkan dilihat.
MATEMATIKA
Simulasi Garis Lurus Y = mx + c
Lingkaran
Integral
Penjumlahan Bilangan Bulat
Keliling dan Luas Bangun Datar
Kelipatan dan Faktor
IPA
Sistem Pencernaan Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Pernapasan Manusia
Kuis Sistem Pencernaan Manusia
Kuis Pesawat Sederhana
Pengelompokan Batang Tumbuhan
LAIN-LAIN
Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam
Penyebaran Flora dan Fauna di indonesia
Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
MATEMATIKA
Simulasi Garis Lurus Y = mx + c
Lingkaran
Integral
Penjumlahan Bilangan Bulat
Keliling dan Luas Bangun Datar
Kelipatan dan Faktor
IPA
Sistem Pencernaan Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Pernapasan Manusia
Kuis Sistem Pencernaan Manusia
Kuis Pesawat Sederhana
Pengelompokan Batang Tumbuhan
LAIN-LAIN
Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam
Penyebaran Flora dan Fauna di indonesia
Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
Kamis, 15 Agustus 2013
Pendidikan di Merauke
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas rahmat dan berkat-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah Etnografi Papua sebagai tugas akhir .
Dalam tugas ini , kami akan membahas Kabupaten Merauke dari segi pendidikan . Dimana kita ketahui Kabupaten Merauke yang merupakan “ tanah kelahiran “ kami masih tertinggal dalam hal tersebut diatas dibandingkankan kabupaten lain di Indonesia .
Kabupaten Merauke merupakan daerah paling timur di Indonesia , hal ini menyebabkan akses Merauke ke dunia luar lebih sulit dibandingkan daerah lain . Namun , hal tersebut tidak boleh menjadikan Kabupaten Merauke sebagai daerah terbelakang . Salah satu upaya yang sedang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pembentukan Provinsi Papua Selatan yang berpusat di kota Merauke .
Namun , hal utama yang harus diperhatikan adalah kesiapan Sumber Daya Alam ( SDA) dan Sumber Daya Manusia ( SDM ) . Dari segi sumber daya alam dapat kita katakan “Merauke siap” . Namun , bagaimana dengan Sumber Daya Manusia ( SDM ) ?
Kabupaten Merauke harus terus berbenah , terus meningkatkan kulitas pendidikan kesehatan maupun pembangunan . Agar Kabupaten Merauke dapat disejajarkan dengan kabupaten lain di Indonesia .
Selanjutnya , kami akan membahas Kabupaten Merauke secara khusus dari segi pendidikan . Akhirnya , harapan kami tulisan ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan pembangunan di Kabupaten Merauke tercinta. Terimakasih .
Merauke , Juli 2012
A. Pendahuluan
Kecenderungan kehidupan dalam era globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang berlangsung dengan cepat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan segala dampaknya. Melihat kenyataan ini mau tidak mau Kabupaten Merauke sebagai kabupaten paling timur di Indonesia harus terjun dalam kancah tersebut, lengkap dengan segalakonsekensinya. Hal utama yang harus dipersiapkan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sumber daya manusia ( SDM ) di Merauke .
Untuk menyiasati ini Kabupaten Merauke telah mengambil sikap dalam menghadapi percaturan ini. Hal ini terlihat dari visi Kabupaten Merauke yaitu , “Merauke gerbang andalan manusia cerdas dan sehat, gerbang pangan nasional, gerbang kesejahteraan dan kedamaian hati nusantara “ .
Untuk mengetahui seberapa efektif pencapaian visi Kabupaten Merauke dapat kita lihat dari tiga unsur utama kesejahteraan masyarakat yaitu , pendidikan , kesehatan , dan pembangunan . Pemerintah Kabupaten Merauke melalui dinas terkait telah melaksanakan berbagai program dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan , kesehatan maupun pembangunan .
Program strategis yang sedang dijalankan Pemerintah Kabupaten Merauke dalam ketiga hal diatas adalah Meningkatkan dan menata manajemen pendidikan dan pengajaran , meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan , meningkatkan derajat dan pelayanan kesehatan masyarakat , meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan , dan menata kelembagaan pemerintahan kampung ,distrik dan kabupaten sesuai kebutuhan (lanjutkan pemekaran PPS dan kota merauke , penyesuaian kelembagaan pemerintahan ,penataan supra dan infrastruktur) .
Diharapkan dengan program – program tersebut , pemerintah Kabupaten Merauke dapat meningkatkan kualitas pendidikan , kesehatan dan pembangunan di Kabupaten Merauke .
B. Pembahasan
Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Ibu kotakabupaten ini terletak di Merauke. Kabupaten ini adalah kabupaten terluas sekaligus paling timur di Indonesia. Di kabupaten ini terdapat suku Marind Anim. Kabupaten Merauke memiliki 160 kampung , 8 kelurahan , dan 20 distrik .
1. Permasalahan pendidikan di Kabupaten Merauke
Permasalahan pendidikan merupakan hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan . Masalah – masalah yang ada di dunia pendidikan tidak terlepas dari pendanaan yang kurang memadai dari pemerintah atau dengan kata lain mahalnya biaya pendidikan, sistem pendidikan yang berubah-ubah, kurang terampilnya para pengajar, kebijakan-kebijakan yang tak menguntungkan pelaku pendidikan, dll.
Khususnya di Kabupaten Merauke , persoalan pendidikan menjadi prioritas selain pelayanan kesehatan , pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat . Untuk memajukan pendidikan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan .
Di Kabupaten Merauke terdapat 60 TK , 196 SD , 36 SMP , 2 SLB , 12 SMA , 14 SMK , 6 MTs , dan 4 MA . Jumlah sekolah di Kabupaten Merauke sudah dapat dikatakan memadai . Dimana , sudah terdapat SD , SMP , dan SMA di setiap distrik di Kabupaten Merauke . Hal tersebut memudahkan akses siswa pedalaman terhadap pendidikan. Namun , dalam pelaksanaan pendidikan khususnya di distrik pedalaman ( Distrik Okaba , Distrik Kimaam , Distrik Muting , dll ) masih terdapat banyak kendala , antara lain kurangnya tenaga pendidikan , penyebaran guru yang tidak merata , kurangnya infrastruktur , kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan dan lain-lain .
Khususnya di daerah pedalaman , Para guru sering dipersalahkan karena dianggap tidak berada di tempat tugas. Atau lebih tepatnya dianggap selalu meninggalkan tempat tugas atau malah tidak pernah menjalankan tugas, sejak menerima surat keputusan (SK) penempatan, dengan berbagai alasan. Jauh dari keluarga, di tempat tugas tidak ada rumah guru, jalan rusak, harus melanjutkan pendidikan, dan banyak alasan yang variatif. Meski demikian, tidak sepenuhnya juga alasan itu dibenarkan karena sesungguhnya sebuah pilihan didasarkan pada alasan-alasan logis dan berkonsekuensi. Katakanlah ketika seorang guru beralasan tidak di tempat tugas, maka sejatinya ia memiliki alasan untuk berada jauh dari lingkungan dimana ia seharusnya menjalankan tugas pokoknya mengajar anak-anak di sekolah.
Misalnya, saja kasus pendidikan yang terjadi di Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke. Di tempat ini, murid sering tidak bersekolah karena gurunya tidak masuk. Akibatnya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain atau mereka diajak orangtuanya berburu ke hutan.
Selain masalah guru yang tidak menjalankan tugas , ada pula guru yang rajin bertugas di tempat tinggalnya yang baru, tapi mereka sering datang dan mencari murid. Ada guru yang datang sejak pagi, tapi muridnya belum ada di kelas, akibatnya mereka harus berkeliling kampung mencari muridnya untuk bersekolah. Jadi butuh partisipasi orang tua untuk terlibat aktif dalam menyukseskan desain masa depan anak-anaknya. Setidaknya dibutuhkan dukungan orang tua sehingga masalah pendidikan ini dapat diatasi dalam kebersamaan.
Di sisi lain, timbulnya berbagai masalah pendidikan selain guru, juga topangan fasilitas belajar mengajar siswa. Mulai dari bangunan sekolah, meja dan kursi, perpustakaan, buku-buku bacaan, serta kecakapan gurunya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Tentu saja hal-hal ini menjadi parameter untuk menakar bagaimana mutu pendidikan di sebuah daerah dapat disebut berhasil atau malah jalan di tempat. Selain fasilitas belajar mengajar , guru di pedalaman Merauke mendesak pemerintah membangun fasilitas perumahan sebagai penunjang kegiatan mengajar.
Untuk membantu guru mengajar, pemerintah mendirikan 102 unit rumah guru di kampung terpencil. Dalam tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Merauke akan membangun sekitar 150 unit rumah bagi guru.
2. Pendidikan masyarakat asli di Kabupaten Merauke
Tingginya angka putus sekolah maupun jumlah anak yang tidak bersekolah pada masyarakat asli kabupaten merauke mrupakan suatu masalah serius . Hal ini memperburuk keterpinggiran masyarakat asli dari masyarakat Indonesia dalam arti yang lebih luas. Alasan terjadinya putus sekolah bermacam-macam, dan bercabang dari adanya hambatan-hambatan ke pendidikan yang tidak sebanding, yang harus dihadapi oleh anak-anak asli Papua. Hal ini mencakup: akses, seperti jarak dari sekolah; keterjangkauan, seperti biaya-biaya lain yang diperlukan untuk dapat bersekolah; kualitas pengajaran; dan relevansi pendidikan formal yang kadang mengabaikan konteks lokal dan mata pencaharian tradisional maupun kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Mengurangi hambatan-hambatan ke pendidikan adalah hal yang paling penting untuk dapat memerangi permasalahan pekerja anak dan mencapai komitmen Indonesia menuju Pendidikan untuk Semua.
C. Kesimpulan
Masalah pendidikan yang utama di Merauke adalah penyebaran guru , kurangnya tenaga guru serta ketersediaan infrastruktur .
1. Khususnya untuk sebagian masyarakat asli , masih rendahnya tingkat kesadaran terhadap pentingnya pendidikan . Dengan anggapan pendidikan tidak dapat memberi “makan “ dibandingkan dengan masuk ke hutan ( berburu ,dll )
2. Untuk ketersediaan tenaga guru , di Kabupaten Merauke sudah terdapat jurusan pendidikan di Universitas Musamus Merauke yang diharapkan dapat menghasilkan tenaga pendidik yang handal di daerah selatan papua
3. Program prioritas Kabupaten Merauke di bidang pendidikan adalah pembangunan bidang pendidikan
· Program pembangunan asrama lengkap sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar khusus putra-i papua;
· Pembebasan biaya pendidikan untuk orang tidak mampu (tidak berpenghasilan tetap/anak-anak t3p);
· Peningkatan sumberdaya manusia papua dalam pengembangan potensi dan bakat serta intelegensi;
· Pembangunan gedung sekolah dan perumahan guru;
· Pelatihan ketrampilan bagi putra-i asli papua (komputer,otomotif,menjahit,dll);
· Program peningkatan sdm (jenjang s-1,s-2 dan s-3) bagi putra-i asli papua;
· Pengembangan sekolah-sekolah bertaraf internasional;
· Penempatan tenaga guru di setiap kampung;
Minggu, 11 Agustus 2013
Tekat yang Kuat
Mungkin kita setuju bahwa TEKAT dan
BAKAT mempengaruhi kesuksesan kita. Namun, kita tak bisa memilih bakat apa yang
kita kehendaki. Yang bisa kita lakukan adalah BERTEKAT YANG KUAT. Lagipula,
kita tak harus berbakat.
Ibarat sebuah batu yang tak berbakat menjadi
tajam pun bisa diasah menjadi kapak, apa yang terjadi dengan besi yang berbakat
menjadi tajam bila tak diasah? Hanyalah sebuah besi yang akan berkarat,
keropos, dan akhirnya tiada.
Minat. Tekat yang kuat. Yang membuat
kita hebat. Kita tak harus dihadiahkan kecerdasan yang sempurna. Yang kita
perlu adalah kerja keras untuk berpikir. Bukankah ini yang membedakan kita dengan ciptaan Tuhan
yang lainnya di muka bumi ini.
Tentu kita mengenal George Saa, siswa
SMA Buper di Jayapura yang menciptakan Formula Saa di bidang Fisika. Atau
mungkin kita mengenal nama Rosa Kanimbot
yang berasal dari Merauke, kota kita, yang mencapai Polandia dengan
Astronomi. Agus Pigay yang berada di Jerman karena prestasinya di bidang
Biologi, diapun siswa dari Merauke. Satu lagi nama dari Merauke, Ahmad Syaiful,
peraih perak di Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang Matematika, beliau
menjadi inspirasi kami saat mengikuti olimpiade matematika. Dan masih banyak lagi nama-nama yang tidak
disebutkan.
Mereka adalah inspirasi buat kita.
Mereka sama dengan kita. Sama kita dari Papua, bahkan banyak pula nama dari
kota kita, Merauke. Adalah suatu kebanggaan bersama, bila muncul nama-nama kita
sebagai orang yang berprestasi.
Satu hal yang dapat dipelajari dari
mereka adalah TEKAT. Percaya itu!
Siswa Baru
Nama :
Antonia Kaize
Kelas : VII B SMP URUMB
Saya berasal dari
Kampung Koa Distrik Anim Ha, sa pu kampung
itu jauh dari sini, jauh dari kampung urumb. Sa datang jauh-jauh dari Koa untuk belajar di SMP Urumb. Kita
datang jauh-jauh, panas, lumpur, tapi tra
apa-apa karena sa mo belajar, sa mo pintar.
Saya ingin sekolah
di SMP Urumb karena kita tidak butuh biaya banyak-banyak. Sa dengar ada asrama di urumb, jadi sa pu kaka antar saya ke
asrama. Sa pikir suster dong di asrama tidak bisa terima kita,
tapi ternyata suster terima kita baik-baik. Kita tinggal di asrama baik-baik,
tidur bagus, makan baik. Kita biasa bantu-bantu suster kerja, kita berdoa.
Sampai sekarang
kita tinggal baik-baik di asrama. Abis ikut
MOS di sekolah, sekarang kita su
belajar di SMP Urumb. Kita pu guru di
sini baik-baik. Terimakasih Suster, terimakasih bapa ibu guru. Semoga sa pu cita-cita
jadi bidan bisa terwujud.
Nama : Hermikael
L. Lumalessy
Kelas : VII B SMP URUMB
Selama ikut MOS
kita senang, kita bisa ketemu teman banyak. Ada yang Tambat, juga Nasai. Kita
ikut MOS selama tiga hari. Saya senang sekolah di sini, saya senang dengan
guru-guru di sini yang sudah terima kita. Saya paling senang dengan paguru Sigit.
Cintailah Matematika
Matematika
itu susah, membosankan! Hal ini yang mungkin dirasakan oleh sebagian besar
siswa dalam pembelajaran matematika. Apakah benar demikian? Menurut saya, tentu
“tidak”. Namun, ini mungkin terjadi karena memang saya “mencintai” matematika.
Bagaimana dengan siswa yang tidak dan belum mencintai matematika?
Tentu,
kecintaan akan membuat kita melakukan segala sesuatu untuk hal yang kita
cintai. Demikianpun dalam pembelajaran matematika. Mengingat kecintaan atau
mungkin selanjutnya disebut minat sangat mempengaruhi pandangan seseorang
terhadap matematika. Dampak terbesar
dari tidak berminatnya siswa adalah prestasi belajar yang rendah.
Lalu,
bagaimana memecahkan permasalahan ini? Tentu dengan membangkitkan minat siswa.
Kita tentu tidak bisa memaksakan siswa agar berminat pada matematika. Sebagai
pendidik kita harus menumbuhkan minat siswa pada matematika.
Untuk
menumbuhkan minat tentu dengan pembelajaran matematika yang menarik dan
menyenangkan. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang menarik? Dibutuhkan kreatifitas
dari guru sebagai pendidik?
Bagaimana
caranya? Mari kita pecahkan masalah ini!
Mengajar Matematika
Seorang
guru matematika pernah berujar, “Pandangan siswa terhadap anda sebagai seorang
guru dimulai dari kesan pada pertemuan pertama”. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan modal
untuk membawakan pelajaran.
Yang
pertama, tentu saja penampilan, anda
harus rapi kalau perlu make up biar tambah .....(namun, sewajarnya mengingat
kita bukan model) . Lihat saja, guru-guru bahasa inggris, banyak yang
cantik-cantik. Siswa-siswa laki-laki pada nurut. Begitupun dengan guru
matematika, mengingat guru sama aja seperti artis yang beraksi di depan kelas.
Bagaimana kita akan menjadi pusat perhatian siswa jika males ngeliatnya? Bukan
begitu?
Yang
kedua adalah sikap, bagaimana guru matematika anda?
Seorang bapak-bapak paruh baya, berkumis tebal, berwajah sangar, jarang
tersenyum, dan suka marah. Atau mungkin? Bagaimana kriteria ideal yang anda
suka? Menurut saya, senyum, ramah, bijaksana, dan benar-benar sebagai panutan.
Ini tidak mudah, karena manusia tidak sempurna. Mungkin kita bisa memadukan
sebagai orangtua bagi siswa dan juga sebagai teman dalam pembelajaran.
Modal
ketiga adalah cara berperilaku.
Mungkin seperti ini, suara harus jelas, jangan hanya duduk di meja guru, jangan
terlalu banyak mondar-mandir depan papan tulis, jangan membelakangi penonton
(siswa), ajak siswa berbicara (jangan ngomong sendiri) bosan yang dengerin.
Modal
utama adalah penguasaan ilmu, syarat
MUTLAK!
Modal
terakhir, kreatifitas untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan!
Pelajari berbagai trik untuk menciptakan pembelajaran yang meyenangkan. Buat
teman-teman yang punya trik-trik tersebut, mari kita berbagi untuk MATEMATIKA.
Terimakasih GURUKU!
Langganan:
Postingan (Atom)